HASIL
WAWANCARA DENGAN TIM GoHitzz.com
GoHitzz.com, Jakarta, - Banyak orang masih menyangsikan
penyembuhan dengan herbal, tapi Akhi Faruq, MD, CHC, CHF, CCH justru rela
mendalami herbal. Tak tanggung-tanggung, ia menimba ilmu hingga
California, Australia, dan China. Sebenarnya, apa yang memotivasinya?
Ingin Menyembuhkan Ibu dengan Cara Alami
Saat ditemui di Klinik Al-Kindi yang berada di kawasan Depok, Faruq dengan
ramah menyapa GoHitzz. Kala itu, ia mengenakan baju
kotak-kotak ungu itu dan jas dokter itu memersilakan GoHitzz untuk
mengobrol panjang tentang herbal.
Faruq mengisahkan kecintaannya terhadap herbal ini berawal dari penyakit
yang dialami sang Bunda, yakni epilepsi.
Salah satu penyakit defisiensi dopamin pada syaraf otak ini memang kerap
kambuh. “Sudah banyak uang yang dikeluarkan, tapi epilepsinya tetap kambuh.
Dan ibu saya selalu mengonsumsi obat kimia,” ujar dokter kelahiran
Medan tahun 1989 ini.
Beruntung karena Faruq memahami proses terjadinya penyakit dan bagaimana
mengobatinya dengan obat-obatan herbal, alhasil sang Bunda tidak kejang selama
satu tahun —dari sebelumnya dalam setahun kejang sebanyak ratusan kali per
tahun—berkat racikan herbal ekstraksinya.
Pandangan Herbal di Indonesia
Jauh sebelum Sang Bunda berhasil ditangani frekuensi kejangnya, Faruq
dulunya mengambil studinya di California. Kala itu, ia begitu terkesima dengan
penelitian herbal di California.
“Bayangkan! California itu sangat gersang dibanding Indonesia. Tapi, mereka
justru tertantang untuk mengambil tanaman herbal di China dan dan
Indonesia untuk diteliti. Yang bikin saya gemas itu, Indonesia mempunyai 80
persen tanaman hebal di dunia, tapi kita sangat lemah soal literaturnya,”
ungkap konsultan herbal internasional, di Depok.
Faruq menyayangkan bahwa memang Indonesia telah memiliki master herbal.
“Tapi, mereka lebih banyak berbasis penelitian, bukan aplikasi. Jadi, bukan
pada bagaimana menggunakan herbal, jadi belum bersifat applicable,”
tegasnya.
Belum selesai di situ, masalah lain juga timbul pada promosi herbal. “Selama
ini herbal di Indonesia itu disokong oleh orang-orang yang tidak capable
di bidangnya. Bahkan, semua keberhasilan kesembuhan pasien hanya ditunjang
berdasarkan testimoni, bukan berbasis bukti klinis,” imbuhnya.
Farug mencontohkan, ada yang mengklaim sebagai raja atau ratu herbal. Belum
lagi, mereka yang mengaku bahwa dirinya dapat mengobati karena pernah
mati suri, mendapat wangsit, hingga bakat turun-temurun. “Tentu saja, ini
sangat sulit untuk dipertanggung jawabkan. Dan ini yang justru dipertanyakan
oleh medis konvensional. Akibatnya herbal dalam dunia medis dianggap membahayakan,”
tambahnya.
Mendirikan Klinik Herbal, Alkindi Herbal
Tak seperti kebanyakan ahli herbal lainnya, Faruq lebih mengutamakan pada evidence
based yang jelas.
“Karena background saya seorang dokter, saya selalu menyadur
jurnal-jurnal kesehatan internasional yang menunjang dalam pengobatan yang saya
lakukan. Saya menggunakan indikator awal dan akhir pengobatan yang sama pada
medis konvensional, sehingga nantinya klaim perkembangan pasien dapat
dipertanggungjawabkan, bahkan bila diperiksa dimedis konvensional hasilnya akan
sama dengan pemeriksaan pada medis konvensional,” ungkapnya kepada GoHitzz.
Faruq melanjutkan,“Untuk mendapat Certified Herbal Counselor saja,
saya harus melakukan 1200 jam bobot ujian dan harus memberikan empat sumbangsih
penelitian herbal pada Kementerian California.”
Untuk memudahkan ia berpraktik, ia juga mendirikan klinik herbal bernama
Alkindi Herbal. Klinik dengan tagline ‘real health comes from nature’
ini berada di Depok dan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Herbal-herbal yang digunakan di Alkindi ini sudah mengalami penelitian di
luar negeri. Kami juga bekerja sama dengan Rusia untuk membuat ekstraksi
herbal karena di sana ada teknologi supernano, pembelahan molekul
lebih dengan ukuran dalam nanometer, sehingga menjadikan khasiat herbal
ini lebih mudah diserap dalam darah,” terang Faruq.
Misalnya saja, kata Faruq, dari temu lawak dengan berat 237 kg, setelah
mengalami ekstraksi dengan teknologi supernano akan menjadi 0,7 kg.
“Ini artinya, herbal yang ada di Alkindi ini memang memiliki esktraksi mencapai
puluhan hingga ratusan kali dari herbal lainnya. Sebab Alkindi mengutamakan
kualitas,” ujar dokter yang terbiasa menerima pasien dengan penyakit jantung,
ginjal, diabetes, hingga kanker.
Tentu saja, dengan herbal versi Alkindi ini, Faruq berharap agar medis
konvensional dapat memanfaatkan herbal dari kacamata kedokteran. “Sebab terlalu
banyak mengonsumsi obat sintetis (kimia) terlalu berlebihan akan menyebabkan kerusakan
pada ginjal dan hati,” imbuhnya.
Yang menarik dalam setiap praktinya, Faruq memang membatasi jumlah pasien.
“Dalam sehari, saya hanya menerima 10 pasien sampai 15 pasien. Saya ingat
pesan Prof saya bahwa pasien itu perlu pendekatan sugestif secara
kekeluargaan,” kata dokter yang bersedia di hubungi hingga pukul 22.00 WIB ini.
Alkindi Herbal
Pusat: Jl. Ir. Juanda No. 13 Ruko Hijau Kemiri Muka Depok
Tel. (021) 3379 3322/9760 3757/ 7721 9559
Cabang: Jl. Jeruk Raya No. 38, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Tel. (021) 7888 6214
Memang bisa dipercaya....tp sayang masih relatif mahal bagi sebagian besar penduduk Indonesia
BalasHapusCoin Casino: Review and Bonus Codes 2021 | CasinoNow
BalasHapusAt febcasino Coin Casino, you 인카지노 will หารายได้เสริม get instant access to a plethora of exciting Bitcoin casino games including slots, blackjack, roulette, video poker, 📱 Mobile Casino: Android,iPhone,iPad📱 Mobile Bonus: 100% up to €/$100🤵 Minimum Deposit: €20💲 Welcome Bonus: 100% up to €/$100