Rabu, 03 September 2014

KLINIK AL KINDI HERBAL OLEH AKHI FARUQ


HASIL WAWANCARA DENGAN TIM GoHitzz.com

GoHitzz.com, Jakarta, - Banyak orang masih menyangsikan penyembuhan dengan herbal, tapi Akhi Faruq, MD, CHC, CHF, CCH justru  rela mendalami  herbal. Tak tanggung-tanggung, ia menimba ilmu  hingga California, Australia, dan China. Sebenarnya, apa yang memotivasinya?

Ingin Menyembuhkan Ibu dengan Cara Alami

Saat ditemui di Klinik Al-Kindi yang berada di kawasan Depok, Faruq dengan ramah menyapa GoHitzz.  Kala itu, ia mengenakan baju kotak-kotak ungu itu  dan jas dokter itu memersilakan GoHitzz untuk mengobrol panjang tentang herbal.

Faruq mengisahkan kecintaannya terhadap herbal ini berawal dari penyakit yang dialami sang Bunda, yakni epilepsi.

Salah satu penyakit defisiensi dopamin pada syaraf otak ini memang kerap kambuh. “Sudah banyak uang yang dikeluarkan, tapi epilepsinya tetap kambuh. Dan  ibu saya selalu  mengonsumsi obat kimia,” ujar dokter kelahiran Medan tahun 1989 ini.

Beruntung karena Faruq memahami proses terjadinya penyakit dan bagaimana mengobatinya dengan obat-obatan herbal, alhasil sang Bunda tidak kejang selama satu tahun —dari sebelumnya dalam setahun kejang sebanyak ratusan kali per tahun—berkat racikan herbal ekstraksinya.

Pandangan Herbal di Indonesia

Jauh sebelum Sang Bunda berhasil ditangani frekuensi kejangnya, Faruq dulunya mengambil studinya di California. Kala itu, ia begitu terkesima dengan penelitian herbal di California.

“Bayangkan! California itu sangat gersang dibanding Indonesia. Tapi, mereka justru tertantang untuk mengambil tanaman herbal di China dan  dan Indonesia untuk diteliti. Yang bikin saya gemas itu, Indonesia mempunyai 80 persen tanaman hebal di dunia, tapi kita sangat lemah soal literaturnya,” ungkap konsultan herbal internasional, di Depok.

Faruq menyayangkan bahwa memang Indonesia telah memiliki master herbal. “Tapi, mereka lebih banyak berbasis penelitian, bukan aplikasi. Jadi, bukan pada bagaimana menggunakan herbal, jadi belum bersifat applicable,” tegasnya.

Belum selesai di situ, masalah lain juga timbul pada promosi herbal. “Selama ini herbal di Indonesia itu disokong oleh orang-orang yang tidak capable di bidangnya. Bahkan, semua keberhasilan kesembuhan pasien hanya ditunjang berdasarkan testimoni, bukan berbasis bukti klinis,” imbuhnya.

Farug mencontohkan, ada yang mengklaim sebagai raja atau ratu herbal. Belum lagi, mereka yang mengaku bahwa dirinya  dapat mengobati karena pernah mati suri, mendapat wangsit, hingga bakat turun-temurun. “Tentu saja, ini sangat sulit untuk dipertanggung jawabkan. Dan ini yang justru dipertanyakan oleh medis konvensional. Akibatnya herbal dalam dunia medis dianggap membahayakan,” tambahnya.

Mendirikan  Klinik Herbal, Alkindi Herbal

Tak seperti kebanyakan ahli herbal lainnya, Faruq lebih mengutamakan pada evidence based yang jelas.

“Karena background saya seorang dokter, saya selalu menyadur jurnal-jurnal kesehatan internasional yang menunjang dalam pengobatan yang saya lakukan. Saya menggunakan indikator awal dan akhir pengobatan yang sama pada medis konvensional, sehingga nantinya klaim perkembangan pasien dapat dipertanggungjawabkan, bahkan bila diperiksa dimedis konvensional hasilnya akan sama dengan pemeriksaan pada medis konvensional,” ungkapnya kepada GoHitzz.

Faruq melanjutkan,“Untuk mendapat Certified Herbal Counselor saja, saya harus melakukan 1200 jam bobot ujian dan harus memberikan empat sumbangsih penelitian herbal pada Kementerian California.”

Untuk memudahkan ia berpraktik, ia juga mendirikan klinik herbal bernama Alkindi Herbal. Klinik dengan tagline ‘real health comes from nature’ ini berada di Depok dan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

“Herbal-herbal yang digunakan di Alkindi ini sudah mengalami penelitian di luar negeri.  Kami juga bekerja sama dengan Rusia untuk membuat ekstraksi herbal karena di sana ada teknologi supernano, pembelahan molekul  lebih dengan ukuran dalam nanometer, sehingga menjadikan khasiat herbal ini lebih mudah diserap dalam darah,” terang Faruq.

Misalnya saja, kata Faruq, dari temu lawak dengan berat 237 kg, setelah mengalami ekstraksi dengan teknologi supernano akan menjadi 0,7 kg. “Ini artinya, herbal yang ada di Alkindi ini memang memiliki esktraksi mencapai puluhan hingga ratusan kali dari herbal lainnya. Sebab Alkindi mengutamakan kualitas,” ujar dokter yang terbiasa menerima pasien dengan penyakit jantung, ginjal, diabetes, hingga kanker.

Tentu saja, dengan herbal versi Alkindi ini, Faruq berharap agar medis konvensional dapat memanfaatkan herbal dari kacamata kedokteran. “Sebab terlalu banyak mengonsumsi obat sintetis (kimia) terlalu berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada ginjal dan hati,” imbuhnya.

Yang menarik dalam setiap praktinya, Faruq memang membatasi jumlah pasien. “Dalam  sehari, saya hanya menerima 10 pasien sampai 15 pasien. Saya ingat pesan Prof saya bahwa pasien itu perlu pendekatan sugestif secara kekeluargaan,” kata dokter yang bersedia di hubungi hingga pukul 22.00 WIB ini.

Alkindi Herbal
Pusat: Jl. Ir. Juanda No. 13 Ruko Hijau Kemiri Muka Depok
Tel. (021) 3379 3322/9760 3757/ 7721 9559

Cabang: Jl. Jeruk Raya No. 38, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Tel. (021) 7888 6214
 


2 komentar:

  1. Memang bisa dipercaya....tp sayang masih relatif mahal bagi sebagian besar penduduk Indonesia

    BalasHapus
  2. Coin Casino: Review and Bonus Codes 2021 | CasinoNow
    At febcasino Coin Casino, you 인카지노 will หารายได้เสริม get instant access to a plethora of exciting Bitcoin casino games including slots, blackjack, roulette, video poker, 📱 Mobile Casino: Android,iPhone,iPad📱 Mobile Bonus: 100% up to €/$100🤵 Minimum Deposit: €20💲 Welcome Bonus: 100% up to €/$100

    BalasHapus